Rabu, 22 Oktober 2014

PENETAPAN KADAR Cu DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI


PENETAPAN KADAR Cu DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI
  1. Tujuan
  1. Siswa dapat menetapkan kadar berat dari bahan kimia dengan alat spektrofotometri
  2. Siswa dapat menetapkan kadar Cu dengan spektrofotometer
  1. Prinsip
Spektrofotometri UV-VIS mengacu pada hukum Lambert Beer. Apabila cahaya monokromatik melalu suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.
  1. Dasar teori
Spektrofotometri sebagai suatu metode yang telah lama dikembangkan dan digunakan dalam pengerjaan analisa suatu bahan atau produk pangan memberikan kelebihan, baik dalam hal akurasi presisi, kemudian pengerjaan maupun dalam hal biaya yang digunakan. Spektrofotometri UV-VIS adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometri umun digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingan dengan beberapa metode analisa. Instrumen ini selain digunakan secara tersendiri juga dapat digabungkan dengan instrumen lain seperti dengan Kromatografi kertas cair kinerja tinggi.
Cahaya merupakan salah satu besaran fisi yang harus dipahami fenomenanya sejak dini. Cahaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, biasanya besar iluminasi cahaya perlu untuk diketahui kerena pada dasarnya manusia memerlukan pencahayaan yang cukup.
Spektrofotometri merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan dari filter fotometri sbb:
  1. Daerah jangkauan spektrum
Filter fotometri hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750 nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV(200-380 nm) maupun IR (>750 nm)
  1. Sumber sinar
Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber sinar yang berbeda pada masing-masing daerah(sinar tampak, UV,IR) sedangkan sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.
  1. Monokromator
Filter fotometer menggunakan filter sebagai monokromator. Tetapi pada spektro digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik.
  1. Detektor
Filter fotometer menggunakan detektor fotosel. Spektrofotometri menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube.
  1. Alat dan Bahan
  1. Alat
  1. Botol semprot 5) kertas saring 9) spektrofotometer
  2. Labu ukur 6) propipet 10) pepet tetes
  3. Beaker 7) pipet volume 11) pipet ukur
  4. Kuvet 8) pengaaduk
  1. Bahan
  1. Larutan Cu 1000 ppm
  2. Larutan HCl 1 N
  3. Larutan NH4OH
  4. Larutan sampel
  1. Langkah kerja
  1. Pembuatan kurva kalibrasi
  1. Masukkan dalam 4 labu 100 ml berturut-turut, 0,50 ml, 1,00 ml, 1,50 ml dan 2,00 ml larutan baku Cu 1000 ppm
  2. Tambahkan kepada tiap-tiap labu ukur tersebut : 29 ml larutan HCl 1 N dan 20 ml larutan NH4OH 6 N
  3. Kocok dengan baik dan encerkan dengan aquadest tepat sampai tanda tera. Larutan siap untuk dilakukan pengukurkan
  4. Masukkan dalam labu ukur 100 ml lain:
29 ml larutan HCl 1 N
20 ml larutan NH4OH 6 N
Encerkan tepat sampai tanda tera dengan aquadest. Larutan ini adalah blanko
  1. Ukur absorbansi pada gelombang 580 nm
  2. Buat grafik yang menyatakan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi larutan Cu2+
  1. Penetapan kadar tembaga secara fotometri
  1. Ambil larutan sampel sebanyak 5 ml dalam labu ukur 50 ml
  2. Tambahkan 14,5 ml HCl 1 N dan 10 ml NH4OH, kocok dengan baik
  3. Encerkan dengan aquadest sampai tanda tera
  4. Ukur absorbansi larutan Cu dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 580 nm
  5. Nilai dari absorbansi yang diukur di atas dan berdasarkan kurva kalibrasi, tentukan konsentrasi Cu dalam larutan

3 komentar: