PENENTUAN KADAR
Ca SEBAGAI CaCO3
- TUJUAN
Penentuan
kadar Ca dalam sampel secara gravimetri.
- METODE
Permanganometri
Ca
diendapkan sebagai Ca-Oksalat dengan menambahkan ammonium Oksalat 4 %
pada larutan HCl panas, kemudian ditimbang sebagai Ca-Oksalat
monohidrat.
CaCl2
+ 2(NH4)Cl ------ CaC2O4
+ 2(NH4)Cl
CaC2O4 ----
CaCO3
+ CO
- DASAR TEORI
Gravimetri
merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang paling
sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Analisis gravimetri adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat
tetap (berat konstan)-nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa
yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis.
Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau
gugus dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni
dan mantap (stabil), sehingga dapat diketahui beratnya tetapnya.
Berat unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari
rumus senyawa atau berat atom penyusunnya. Suatu metode analisis
gravimetri didasarkan pada reaksi kimia seperti:
aA
+ rR → AaRr
yang
mana sejumlah a analit A akan beraksi dengan sejumlah r pereaksi R
membentuk produk
AaRr
yang biasanya merupakan suatu senyawa yang sangat sedikit larut dan
dapat ditimbang setelah pengeringan, atau produk tersebut dapat
dibakar menjadi senyawa lain yang komposisinya diketahui untuk
kemudian ditimbang. Biasanya reagen atau pereaksi (R) yang
ditambahkan adalah berlebihan untuk menekan kelarutan endapan. Supaya
analisis gravimetri berhasil, maka persyaratan berikut harus
dipenuhi, yakni (a) proses pemisahan analit yang dituju harus
berlangsung secara sempurna sehingga banyaknya analit yang tidak
terendapkan secara analitis tidak terdeteksi; (b) zat yang akan
ditimbang harus murni atau mendekati murni dan mempunyai susunan yang
pasti. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan
kesalahan yang besar.
(Rohman,
2007)
Analisis
gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan secara analisis
gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat
segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Sehingga dapat diketahui massa tetapnya. Dalam analisa gravimetri
perlu ditambahkan suatu reagen spesifik untuk memperoleh pengendapan
yang baik. Dalam hal ini terdapat dua macam reagen spesifik yang
diantaranya adalah reagen organic dan reagen anorganik.
Pada
reagen anorganik terdapat beberapa kelebihan yaitu produk yang
dihasilkan selalu atau sering menghasilakn warna yang spesifik, pada
pengendapan organi selalu mempunyai berat molekul yang besar dan zat
pengotor pada pengendap organi lebih sedikit dari pada anorganik.
Analisis gravimetri adalah metode analisis kuantitatif untuk
mengetahui kadar zat yang telah diketahui pengotornya dengan cara
penimbangan. Hal-hal yang perlu dilakukan dalm analisis
gravimetri adalah pengendapan, penguapan atau pengeringan,
pengeringan dengan listrik dan cara-cara
fisis yang lain.
Adapun beberapa
tahap dalam analisa gravimetri adalah sebagai berikut :
- Memilih pelarut sampel
Pelarut yang dipilih
harus sesuai sifatnya dengan sampel yang akan dilarutkan,misalnya :
HCl, H2SO4,
dan HNO3
digunakan untuk melarutkan sampel dari logam – logam.
- Pengendapan analit
Pengendapan analit
dilakukan dengan memisahkan analit dari larutan yang mengandungnya
dengan membuat kelarutan analit semakin kecil, dan pengendapan ini
dilakukan dengan sempurna.
- Pengeringan endapan
Pengeringan yang
dilakukan dengan panas yang disesuaikan dengan analitnya dan
dilakukan dengan sempurna. Disini kita menentukan apakah analit
dibuat dalam bentuk oksida atau biasa pada karbon dinamakan
pengabuan.
- Menimbang endapan
Zat yang ditimbang
haruslah memiliki rumus molekul yang jelas
Biasanya reagen R
ditambahkan secara berlebih untuk menekan kelarutan endapan
(Day and Underwood,
2002)
Dalam menentukan
keberhasilan metode gravimetri ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu :
- Proses pemisahan hendaknya cukup sempurna sehingga kuantitas analit yang tak terendapkan secara analitis tak dapat dideteksi (biasanya 0,1 mg atau kurang dalam menentukan penyusunan utama dalam suatu makro)
- Zat yang ditimbang hendaknya mempunyai susunan yang pasti dan hendaknya murni, atau sangat hampir murni. Bila tidak akan diperoleh hasil yang galat.
Persyaratan yang
kedua itu lebih sukar dipenuhi oleh para analis. Galat-galat yang
disebabkan faktor-faktor seperti kelarutan endapan umumnya dapat
diminimumkan dan jarang menimbulkan galat yang signifikan. Masalahnya
mendapatkan endapan murni dan dapat disaring itulah yang menjadi
problema utama. Banyak penelitian telah dilakukan mengenai
pembentukkan dan sifat-sifat endapan, dan diperoleh cukup banyak
pengetahuan yang memungkinkan analis meminimumkan masalah kontaminasi
endapan.
(Day and Underwood,
2002)
Dalam analisa
gravimetri penentuan jumlah zat didasarkan pada penimbangan hasil
reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini
didapatkan sisa bahan suatu gas yang dibentuk dari bahan yang
dianalisa. Dalam cara pengendapan, zat direaksikan dengan menjadi
endapan dan ditimbang. Atas dasar membentuk endapan, maka gravimetrik
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : endapan dibentuk dengan reaksi
antara zat dengan suatu pereaksi dan endapan yang dibentuk dengan
elektrokimia. Untuk memisahkan endapan dari larutan induk dan cairan
pencuci, endapan dapat disaring. Endapan grevimetri yang disaring
kertas tidak dapat dipisahkan kembali secara kuantitatif.
Reaksi :
CaCl2
+ (NH4)2
C2O4
CaC2O4
+ 2 (NH4)Cl
- Alat :
- Gelas arloji
- Gelas ukur 10 mL,25 mL
- Gelas beaker 500 mL,250 mL
- Pipet tetes
- Cawan crus
- Oven
- Neraca analitik
- Thermometer
- Tabung reaksi
- Batang pengaduk
- Pipet ukur 5 mL
- Desikator
- Pemanas listrik
- Krus tang
- Botol semprot
- Bahan:
- Sampel CaCl2
- Ammonium oksalat 4 %
- Ammonium oksalad 0,1 %
- HCl 1:1
- NH4OH 1:1
- Larutan AgNO3
- HNO3
- Indikator Mr
- Aquades
- Disiapkan gelas sinter,direndam gelas sinter dengan menggunakan HNO3 1 N selama 5 menit. Ditimbang beratnya
- Ditimbamg 0,2 gram sampel CaCl2, dilarutkan dengan 10 mL aqudes
- Ditambahkan 5 mL HCl 1:1 dipanaskan sampai larut dan dididihkan selama beberapa menit. Diencerkan sampai 200 mL dalam gelas beaker dan ditambah 2 tetes indikatorMr
- Dipanaskan larutan sampai mendidih dan ditambahkan perlahan-lahan 25 mL larutan ammonium oksalat 4 % yang telah dihangatkan terlebih dahulu.
- Pada larutan yang masih panas (80oC) diteteskan larutan NH4OH 1:1 beberapa tetes sampai larutan netral atau basa lemah.
- Disimpan larutan selama 1 jam sampai endapan turun.
- Setelah mengendap sempurna. Ditest dengan larutan NH4C2O4 1:1 beberapa tetes.
- Disaringendapan kemudian dicuci dengan larutan (NH4)2C2O4 0,1% yang dingin sampai filtrat bebas klorida. Diperiksa nitrat dengan penambahan nitrat encer 0,1 % dan beberapa tetes AgNO3 pada 3 mL lapisan sampai tidak terjadi endapan putih.
- Dikeringkan dalam tanur selama 1 jam, didinginkan dalam desikator 20 menit.
- Ditimbang endapan.
- Dihitung kadar Ca dalam sampel
- HASIL ANALISIS
- Data pengamatan
- Data penimbangan sampel
Berat
arloji kosong : 35,7336 gram
Berat
arloji kosong + isi :35,9338 gram
Berat
arloji sisa : 35,7540 gram
Berat
sampel : 0,1798gram
- Kebutuhan NH4OH 1:1 :5 mL
- Kebutuhan (NH4)2C2O4 0,1%: 100 mL
- Data penimbangan endapan
Berat
krus kosong : 22,0887 gram
- PenimbanganBerat crus kosong + isiBerat endapan122,1967 gram0,1080 gram
- Perhitungan
BA Ca : 40,08 g/mol
BM CaCO3 :
100,06 g/mol
Berat sampel :
0,1798 g
Kadar
Ca = BA
CaBM CaC2O4 ×berat konstanberat sampel ×100 %
= 40,08
g/mol100,06 g/molo,1798 g ×100 %
= 24,05 %
- PEMBAHASAN
Analisa ini
bertujuan untuk menentukan kadar Ca dalam sampel secara gravimetri.
Adapun sampel yang ditimbang yaitu CaCl2.2H2O
sebanyak 0,2 gram. Sampel tersebut kemudian dilarutkan dengan 10 mL
aquaadest dalam beaker glass. Agar sampel dapat larut secara
sempurna, pada larutan tersebut ditambahkan 5 mL HCl 1:1, dan
dipanaskan hingga mendidih selama beberapa menit.
Agar penetapan
kuantitas analit dalam metode gravimetri pengendapan mencapai hasil
yang mendekati nilai sebenarnya, harus dipenuhi 2 kriteria :
- Proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya berlangsung sempurna. Pengendapan merupakan teknik yang paling luas penggunaannya. Hal terpenting dalam pengendapan suatu analit adalah kemurniannya dan kemudahan
- Endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya dan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, tidak bercampur dengan pengotor.
Untuk syarat
pertama, dapat dipenuhi melalu proses pembentukan endapan.
Pembentukan endapan terjadi karena reaksi
CaCl2
+ (NH4)2C2O4
CaC2O4
+ 2(NH4)Cl
Terjadinya
pengendapan yang sempurna selama 1 jam dapat ditandai dengan cara
penambahan beberapa tetes Ammonium oksalat 4%. Jika tidak terjadi
endapan lagi maka endapan dapat dikatan sempurna, namun jika masih
terjadi pengendapan lagi larutan didiamkan kembali.
Untuk syarat kedua,
dapat dipenuhi melalui pencucian endapan. Adapun tujuan dari
pencucian endapan adalah untuk menyingkirkan kotoran yang teradsorpsi
pada permukaan endapan maupun yang terbawa secara mekanis, sehingga
di peroleh endapan murni. Endapan murni adalah endapan analit yang
bersih, artinya tidak mengandung molekul-molekul lain (zat-zat lain
yang biasanya disebut pengotor atau kontaminan).
Namun pada analisis
kali ini, didapatkan kadar Ca sebagai CaCO3
sebesar 16,52% yang masih jauh dari referensi berat sampel
(CaCl2.2H2O)
sebesar 27,27%. Hal ini disebabkan karena pada saat pencucian endapan
terjadi kebocoran pada kertas saring whatman 42 yang digunakan.
Kebocoran ini dapat berasal dari kertas saring yang sobek atau
penataan kertas saring yang kurang rapi dan tidak menempel ada corong
Buchner sehingga terdapat celah yang kemudian endapan ikut turun
bersama larutan induk melalui celah tersebut.
- KESIMPULAN
Kadar
Ca yang diperoleh dalam sampel sebanyak 24,05 %.
IX DAFTAR PUSTAKA
(diakses 8 Maret
2014)
http://punyaastrid.blogspot.com/2011/07/laporan-gravimetri.html
(diakses 8 Maret
2014)
pemeriksaan susu
Destilasi
Pemeriksaan air mineral
Penentuan kadar campuran Na2CO3 dan NaHCO3
Penentuan kadar Ca sebagai CaCO3
Analisa kadar air
Menentukan kadar zat organik (nilai permanganat)
Standardisasi larutan NaOH dengan larutan asam
kimia analisis
Kimia analisis
Pemeliharaan dan membersihkan peralatan
Penentuan kadar asam askorbat
Menentukan kadar air dalam kentang dengan analisis gravimetri
Penetapan kadar Cu dengan metode spektrofotometri
Kelompok bahan makanan
Pengontrolan dan penanganan timbangan
Kalibrasi peralatan uji
Penentuan kadar Ca sebagai CaCO3
Tipe airBahan pengotorBahan aditif makananStandardisasi larutan AgNO3 dengan larutan NaClSifat dan tehnik bahan organik |
minta ijin copas ya..
BalasHapusbuat bahan refrensi, menambah ilmu..
terimakasih telah mengijinkan...
Bagus, coba kunjungi ada penetapan Ca, Ni, Zn dan lainnya tentang kimia http://ilmukimiakaryaindrawan.blogspot.com
BalasHapus