PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DAN MAKANAN
- Tujuan
Untuk mengetahui kualitas dari air
sumur
- Metode
MPN (Most Probable Number)
- Prinsip
Sampel air yang akan diperiksa ditanam
pada media LB, dilihat adanya gelembung udara atau gas pada tabung
durham dan kekeruhan yang terjadi diinkubasi selama 24 jam
- Dasar teori
Mikroorganisme sebagai indikator
kualitas air
Pada pemeriksaan mikrologis rutin
terhadap air untuk menentukan aman tidaknya untuk diminum, tidaklah
cukup bila mendasarkan uji-uji digunakan hanya terdapat adanya
mikroorganisme pathogenik karena alasannya:
- Kemungkinan besar pathogen masuk ke dalam air secara sporadic tetapi karena tidak dapat bertahan hidup lama mungkin saja tidak terdapat dalam contoh air yang dikirimkan ke laboratorium.
- Bila terdapat jumlahnya amat sedikit, maka besar kemungkinan pathogen-pathogen tersebut tidak terdeteksi oleh prosedur laboratories yang digunakan.
- Hasil pemeriksaan laboratorium baru dapat diketahui setelah 24 jam atau lebih. Apabila ternyata ditemukan adanya pathogen sementera itu tentunya banyak orang telah mengonsumsi air tersebut dan telah tereksposi terhadap infeksi sebelum dapat dilakukan usaha untuk mengatasi situasi tersebut.
- Alat dan Bahan
- Alat
- Tabung reaksi
- Pengaduk
- Propipet
- Pipet tetes
- Spiritus
- Penjepit kayu
- Botol semprot
- Tabung durham
- Autoclave
- Pipet ukur
- Beaker
- Rak tabung reaksi
- Bahan
- Media LB
- Sampel air sumur
- Aquadest
- Alkohol 96%
- Cara kerja
- Pembuatan media LB
- Timbang 3,0092 g LB
- Larutkan dalam 300 ml aquadest
- Aduk hingga homogen
- Isikan dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham sebanyak 4,5 ml
- Tes penduga
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Ambil sampel kemudian masukkan dalam botol sampel
- Siapkan tabung reaksi 11 buah, diisi 2 tabung reaksi dengan aquadest 4,5 ml, dan isi 9 tabung reaksi dengan media LB
- Lakukan penyeterilan
- Lakukan pengenceran 2 kali 2 tabung yang telah berisi aquadest steril
- Untuk tabung reaksi yang berisi air aquadest steril diisi sampel dari tabung reaksi yang satunya, yaitu yang berisi sampel 0,5 ml (10-1) ke dalam tabung reaksi (10-2), kemudian dikocok hingga homogen dan tutup kembali
- Pipet sampel yang belum diencerkan ke dalam satu seri sebanyak 0,5 ml (100)
- Pipet sampel yang telah diencerkan (10-1) ke dalam 1 seri tabung reaksi yang berisi tabung durham dan LB 4,5 ml masing-masing 0,5 ml sampel/ tabung (10-1)
- Pipet sampel yang telah diencerkan (10-2) ke dalam 1 seri tabung reaksi yang telah berisi tabung durham dan LB 4,5 ml masing-masing 0,5 ml sampel/ tabung (10-2) dan menutup kembali
- Inkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam
- Lakukan pengamatan, uji positif ditandai dengan terdapatnya gelembung atau kekeruhsn. Jika dalam tabung terdapat tabung yang keruh atau bergelembung ditandakan dalam sampel dinyatakan positif terdapat bakteri koliform
- Hasil praktikum
Hasil pengamatan sampel air dengan
sistem 3-3-3 telah memberikan angka sbb
3 tabung positif untuk sampel 0.1 ml
100
2 tabung positif untuk sampel 0,01 ml
10-1
2 tabung positif untuk sampel 0,001 ml
10-2
Sesua tabel MPN nilai 3-2-2 = 210
Maka jumlah sel = nilai MPN x
10volume pengenceran terbesar
=210
x 1o10
= 2,1 x 104 sel/ml
- Pembahasan
Pengadaan air bersih untuk kepentingan
rumah tangga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh WHO dan
APHA air yang baik harus memenuhi syarat sbb:
- Kualitas fisik, meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau dan rasa
- Kualitas kimia, tidak terdapat ion-ion atau senyawa logam dan pestisida yang berbahaya
- Kualitas biologi, tidak mengandung kehadiran mikroba yang pathogen ( penyebab penyakit), pencemar dan penghasil toksin
Namun dalam
kenyataannya kualitas air sumur yang kami pilih kurang baik karena
mengandung bakteri yang jumlahnya melebihi batas normal yaitu
sejumlah 2,1 x 104 sel/ml, sebaliknya bakteri yang terdapat dalam air
yang dikomsumsi harus < 50 MPN.
- Kesimpulan
Dari hasil praktikum diperoleh jumlah
sel sebanyak 2,1 x 104 sel/ml sehingga kualitas air sumur tersebut
tidak baik.
- Daftar pustaka
http://www.google.co.id/search?q=alat+lab&hl=id&client=firefox.a&hs=WPE&rls=org.mozilla:en.
pemeriksaan susu
Destilasi
Pemeriksaan air mineral
Penentuan kadar campuran Na2CO3 dan NaHCO3
Penentuan kadar Ca sebagai CaCO3
Analisa kadar air
Menentukan kadar zat organik (nilai permanganat)
Standardisasi larutan NaOH dengan larutan asam
kimia analisis
Kimia analisis
Pemeliharaan dan membersihkan peralatan
Penentuan kadar asam askorbat
Menentukan kadar air dalam kentang dengan analisis gravimetri
Penetapan kadar Cu dengan metode spektrofotometri
Kelompok bahan makanan
Pengontrolan dan penanganan timbangan
Kalibrasi peralatan uji
Penentuan kadar Ca sebagai CaCO3
Tipe airBahan pengotorBahan aditif makananStandardisasi larutan AgNO3 dengan larutan NaClSifat dan tehnik bahan organik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar