Kamis, 03 Juli 2014

STANDARDISASI LARUTAN NaOH DENGAN LARUTAN ASAM OKSALAD


STANDARDISASI LARUTAN NaOH DENGAN LARUTAN ASAM OKSALAD


      1. Tujuan
        menstandardisasi (membakukan) larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalad

      2. Prinsip
        pembakuan larutan NaOH dengan larutan baku asam oksalad secara asidimetri

      3. Reaksi
         2 NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2 H2O

      4. Dasar Teori

        Titrasi adalah prosedur analisis yang digunakan untuk menentukan konentrasi sampel netralisasi suatu larutan standar . Salah satu jenis titrasi menggunakan reaksi netralisasi, dimana sebuah asam dan basa bereaksi untuk menghasilkan garam dan air. Selama bertahun-tahun asam yang digambarkan sebagai zat-zat yang rasanya asam, mengubh kertas lkmus biru menjadi merah, bereaksi dengan logam untuk menghasilkan gas hidrogen, bereaksi dengan krbonat dn bikarbonat untuk menghasilkan CO2, dan bereaksi dengan basa membentuk air dan garam. 

        Basa digambarkan sebagai rasa pahit, perasan sabun atau licin untuk menyentuh, mengubah kertas lakmus merah menjadi biru, dan bereaksi dengan asam menghasilkan air dan garam.

        Tahun 1887, kimiawan Swedia Svante Arrhenius menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang mengandung hidrogen atom bisa mengionisasi dalam air untuk membentuk ion hidrogen. Zat ini sekarang dikenal sebagai asam Arrhenius. Larutan yang mengandung ion berlebih hidrogen ini adalah asam, dan ion hidrogen lebih hadir solusi yang lebih asam tersebut. 

        Basa Arrhenius didefinisikan sebagai zat yang paling sederhana menghasilkan ion hidroksida dalam larutan. Untuk mengukur volume pelarut sekitar 0,1 ml akurasi. Solusi mentitrasi yang masuk dalam erlenmeyer, yang harus cukup besar untuk mengakomodasikan kedua sampel dan larutan standar. 

      5. Alat dan Bahan
          a. Alat
        1. rangkaian titrasi 12. spatula
        2. labu ukur
        3. corong
        4. erlenmeyer
        5. propipet
        6. pipet tetes
        7. pipet volume
        8. botol semprot
        9. arloji
        10. beaker
        11. pengaduk
                          b. Bahan
          1. asam oksalad (H2C2O4.2H2O)
          2. indikator pp
          3. aquadest
          4. NaOH anhidrat


      1. Cara kerja
        1. siapkan larutan baku primer asam oksalad 0,1M sebanyak 100 ml
        2. siapkan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 250 ml
        3. ambil 10 ml larutan asam oksalad, masukkan dalam erlenmeyer
        4. tambahkan 2-3 tetes indikator pp dalam erlenmeyer
        5. titrasi dengan menggunakan larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda
        6. catat volume NaOH yang dibutuhkan dalam proses titrasi
        7. percobaan dilakukan sebanyak 3 kali
        8. hitung Molaritas NaOH

      2. Pembahasan
        1. TAT ditandai dengan adanya perubahan warna dari bening menjadi merah muda
        2. reaksi sempurna ditandai ketika ada perubahan warna
        3. standardisasi larutan bertujuan untuk menentukan konsentrasi yang tepat suatu larutan baku

      3. Daftar Pustaka
        http://www.blog.standardisasilarutan.com















Tidak ada komentar:

Posting Komentar